"The Raid 2: Berandal", Film Bagus Untuk Penonton Usia 17 Tahun ke atas
The Raid 2: Berandal adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Perlu dipahami Film ini sarat dengan adegan kekerasan dan berdarah, persyaratan utama bagi penonton film ini adalah usia minimal 17 tahun, dan semua adegan dalam film hanya untuk konsumsi hiburan, tidak boleh ditiru dalam kehidupan sehari-hari.
Film ini adalah sekuel dari film The Raid. Film ini sebenarnya adalah proyek awal dari keseluruhan cerita The Raid yang diumumkan tahun 2011 sebelum prekuelnya, namun baru dirilis pada 2014.
Data Teknis
Setelah tayang perdana di Festival Film Sundance pada 21 Februari 2014, film The Raid 2: Berandal akhirnya diumumkan akan tayang serentak di Indonesia dan Amerika Serikat pada tanggal 28 Maret 2014.
Data Teknis
Judul : The Raid 2: Berandal
Sutradara : Gareth Evans
Produser : Ario Sagantoro
Penulis : Gareth Evans
Sinematografi : Matt Flannery
Penyunting : Gareth Evans
Studio : Merantau Films, XYZ Films
Tanggal rilis :
- 21 Januari 2014 (Sundance)
- 28 Maret 2014 (Indonesia & AS)
- 11 April 2014 (Britania Raya & Kanada)
Durasi : 148 menit
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia, Jepang, Inggris
Setelah tayang perdana di Festival Film Sundance pada 21 Februari 2014, film The Raid 2: Berandal akhirnya diumumkan akan tayang serentak di Indonesia dan Amerika Serikat pada tanggal 28 Maret 2014.
Pemeran
- Iko Uwais sebagai Rama / Yuda, perwira pemula satuan senjata dan taktik khusus yang ditugaskan dalam operasi penyamaran. Rama harus menyusup sebagai anak buah dalam keluarga kriminal Bangun untuk mengungkap korupsi di tubuh kepolisian Jakarta. Semakin tinggi posisi Rama dalam rantai geng Bangun, semakin baik peluangnya untuk mengidentifikasi oknum polisi yang berafiliasi dengan dunia hitam Jakarta. Namun semakin tinggi ia naik, semakin mudah pula identitasnya terbongkar.
- Arifin Putra sebagai Ucok, putra kepala keluarga geng Bangun. Ucok adalah mata rantai kedua dalam rantai kekuasaan geng kriminal terbesar di Jakarta, namun sebelum mewarisi posisi ayahnya, dia menjadi penegak kekuasaan dan penagih dalam kerajaan kriminal ayahnya.
- Oka Antara sebagai Eka, tangan kanan Bangun, penasihat kepala keluarga geng terbesar di Jakarta. Jika bukan karena Ucok, Eka akan ada di baris berikutnya untuk mengendalikan kerajaan kriminal tersebut.
- Tio Pakusadewo sebagai Bangun, pimpinan gangster kelas kakap di Jakarta. Bos dari geng kriminal yang paling ditakuti Jakarta. Dia selama ini telah mengendalikan dunia hitam Jakarta dengan keluarga Goto dari Jepang dalam situasi yang relatif damai.
- Alex Abbad sebagai Bejo, gangster muda ambisius. Bejo adalah seorang gangster baru dengan ambisi kebesaran dan sebarisan pembunuh yang siap mati untuknya. Naiknya Bejo dalam rantai dunia kriminal Jakarta mengancam keseimbangan kekuasaan antara keluarga Goto dan Bangun.
- Julie Estelle sebagai Alicia alias Hammer Girl ("Gadis Palu"), pembunuh bayaran kejam yang berbakat menggunakan palu cakar. Alicia dan adiknya, Baseball Bat Man meninggalkan keluarga berantakan dan ayah mereka yang kejam untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pencarian mereka menghasilkan kematian dan kehancuran bagi siapa pun yang menghalangi mereka.
- Ryuhei Matsuda sebagai Keichi, putra pimpinan Yakuza Goto. Putera dan pewaris takhta keluarga Goto. Berperangai terukur dan licik, Keichi mempelajari ayahnya dengan cermat sembari bersiap untuk muncul dari bayang-bayang ayahnya.
- Kenichi Endo sebagai Goto, pimpinan Yakuza Jepang yang ada di Jakarta. Setelah bertahun-tahun berperang dengan Bangun untuk memperebutkan supremasi dalam dunia hitam Jakarta, Goto dan Bangun mengesampingkan perbedaan mereka dan mengendalikan dunia hitam bersama-sama. Walaupun bekerja memerangi setiap ancaman terhadap kekuasaan mereka, gencatan senjata mereka sangat rapuh, dan kepercayaan mereka lemah.
- Kazuki Kitamura sebagai Ryuichi, tangan kanan pimpinan Yakuza Goto, penerjemah, dan penasihat. Seperti halnya posisi Eka dalam keluarga Bangun, satu-satunya yang berdiri di antara Ryuchi dan takhta Goto adalah putra Goto, Keichi.
- Cecep Arif Rahman sebagai The Assassin ("Pembunuh"), tukang pukul dan algojo Bejo. Hanya sedikit yang diketahui tentangnya selain pilihan senjata dan kesetiaannya kepada Bejo. Selalu mempersenjatai dirinya dengan dua karambit (pisau pendek melengkung), hatinya sedingin baja senjatanya.
- Cok Simbara sebagai Bunawar, kepala satuan tugas anti-korupsi Jakarta. Bunawar selalu selangkah dari mengidentifikasi dan menangkap para polisi hitam yang bekerjasama dengan dunia kriminal Jakarta. Dengan Rama sebagai senjata rahasianya, Bunawar ingin memotong habis seluruh akar korupsi dalam tubuh kepolisian sampai ke titik penghabisan.
- Yayan Ruhian sebagai Prakoso, algojo dan tukang pukul Bangun yang paling setia dan berdedikasi. Dia pernah menjalani kehidupan mewah, namun kini hidup menyendiri sebagai gelandangan. Dia adalah kunci kelangsungan hidup Bangun di dunia hitam Jakarta; mata dan telinga yang membantu Bangun mengontrol setiap aspek dunia hitam Jakarta.
- Very Tri Yulisman sebagai Baseball Bat Man ("Pria Pentungan Bisbol"), adik dan rekan dari "Hammer Girl" sebagai pembunuh bayaran Bejo. Dia menyelamatkan kakaknya dari tangan ayah yang kejam dan keluarga berantakan. Kini mereka hidup sebagai duo pembunuh bayaran, mampu bekerja sendiri maupun bersama-sama sebagai sebuah tim tak terbendung.
- Donny Alamsyah sebagai Andi, kakak Rama yang terasing dari keluarganya setelah terjun ke dunia kriminal dan kini menjadi pimpinan geng Tama (gembong narkoba dari cerita prekuel).
- Epy Kusnandar sebagai Topan, bos industri pornografi.
- Roy Marten sebagai Reza, Komisaris kepolisian Jakarta.
- Zack Lee sebagai Bemi.
- Fikha Effendi sebagai Isa, istri Rama
- Hengky Solaiman sebagai Ayah Andi dan Rama.
- Marsha Timothy
- Pong Hardjatmo
- Deddy Sutomo
Sinopsis.
The Raid 2: Berandal Official International Trailer (HD)
Film The Raid 2: Berandal memang tidak langsung berkelanjutan dari film sebelumnya, The Raid. Cerita yang ditampilkan lebih dari sekadar pertarungan satu kelompok mafia dan drama hubungan adik-kakak antara Iko dengan Donny Alamsyah. Kisah The Raid 2 akan dimulai 2 hari setelah apa yang terjadi di film The Raid 1. Adegan dimulai dengan hamparan ladang tebu, dimana Andi (Doni Alamsyah) yang sudah berlumuran penuh darah bekas siksaan hendak dimampuskan oleh Bejo (Alex Abbad), dan dorrr…pecahlah kepala Andi berhamburan…
Berandal meneruskan kisah Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi pemula yang selamat dari sebuah operasi penyerbuan maut dalam sarang seorang gembong narkoba yang berakhir fatal. Setelah berhasil keluar hidup-hidup dari bangunan yang penuh dengan kriminal dan gangster, Rama mengira ia bisa melanjutkan kehidupan dengan normal, namun dia salah. Kini ia dan keluarganya ada dalam bayangan kematian, dan Rama hanya memiliki satu pilihan untuk melindungi bayi dan istrinya
Kemenangan kecilnya kini telah menarik perhatian binatang-binatang yang jauh lebih besar dan buas dalam rantai dunia kriminal Jakarta. Setangguh apapun, lawan-lawan Rama di gedung naas itu ternyata tak lebih dari sekumpulan ikan kecil yang berenang di kolam yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.
Berandal meneruskan kisah Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi pemula yang selamat dari sebuah operasi penyerbuan maut dalam sarang seorang gembong narkoba yang berakhir fatal. Setelah berhasil keluar hidup-hidup dari bangunan yang penuh dengan kriminal dan gangster, Rama mengira ia bisa melanjutkan kehidupan dengan normal, namun dia salah. Kini ia dan keluarganya ada dalam bayangan kematian, dan Rama hanya memiliki satu pilihan untuk melindungi bayi dan istrinya
Kemenangan kecilnya kini telah menarik perhatian binatang-binatang yang jauh lebih besar dan buas dalam rantai dunia kriminal Jakarta. Setangguh apapun, lawan-lawan Rama di gedung naas itu ternyata tak lebih dari sekumpulan ikan kecil yang berenang di kolam yang jauh lebih besar dari yang ia bayangkan.
Rama (Iko Uwais) yang telah selamat dari aksi pembantaian bos Narkoba Tama (Ray Sahetapi), akhirnya direkrut oleh Bunawar (Cok Simbara), kepala polisi yang dikenal jujur dan mempunyai reputasi yang bersih, sebagai polisi yang menyamar. Rama kali ini akan mendapat tugas besar untuk membongkar korupsi di kepolisan yang melibatkan 2 gang besar pimpinan Bangun (Tio Pakusadewo) dan Goto (Kenichi Endo). Cara Bunawar memasukkan Rama ke dalam organisasi kriminal itu adalah lewat Uco (Arifin Putra), anak Bangun yang sedang berada di balik terali besi. Jadilah Rama kemudian dibuat bersalah dan lalu dijebloskan ke dalam penjara. Janji Bunawar yang katanya hanya akan membuat Rama berada di dalam penjara hanya untuk beberapa bulan saja, ternyata membuat Rama di balik terali besi selama 5 tahun.
Rama pun memulai pengembaraan baru yang diwarnai kekerasan, sebuah perjalanan yang memaksa dia untuk menyisihkan kehidupan dan identitasnya, dan mengambil identitas baru sebagai seorang kriminal pelaku tindak kekerasan bernama "Yuda".
Kisah pun bergulir disuatu tempat antah berantah menampilkan Rama (Iko uwais) dan dua gelintir temannya yang tersisa, masih dengan luka menganga dimana mana sisa penyergapan sarang gembong narkoba, satu temannya dibawa pergi dengan alasan diobati padahal pasti dipeti mati, dan satu lagi penampakan polisi pengkhianat Wahyu (Pierre Gruno) yang juga langsung dihabisi atas perintah Bunawar (Cok Simbara). Bunawar jugalah yang akhirnya memberitahu Rama bahwa Andi kakaknya mati dibunuh Bejo n the gank, dan inilah saat tepat untuk membalas dendam sekaligus menghancurkan sindikasi Kriminal elite yang juga melibatkan polisi-polisi berpangkat di dalamnya.
Di penjara ia harus mendapatkan kepercayaan dari Ucok (Arifin Putra) untuk bergabung dengan gengnya. Saat Rama keluar dari penjara, dirinya langsung diajak bergabung ke organisasi Bangun, atas rekomendasi Uco. Aksi penyamaran Rama, yang penuh bahaya untuk mengumpulkan nama-nama para pelaku kejahatan itu membuatnya bertemu dengan kepala gembong kejahatan bernama Bejo (Alex Abbad), yang merupakan pembunuh abangnya. Bejo inilah juga yang akhirnya membuat Uco membelot dari Bangun, ayahnya sendiri. Dan membuat dunia kriminal antara dua kubu Goto dan Bangun seperti sedang melakukan perang.
Jika Rama bisa mendekati Uco, otomatis dia bisa mendekati Bangun, dan otomatis informasi-informasi rahasia untuk mencokok sindikat plus penguasa korup dan penegak keadilan yang berkhianat terbuka luas, dan tentu saja kesempatan bertempur dengan Bejo, rival bangun pun terbuka sebagai aksi balas dendam pribadi.
Jika dibandingkan film pertamanya The Raid: Redemption yang menampilkan 18 orang Polisi, jagoan di film ini itu hanyalah Rama seorang saja. Wajar kiranya kalau dalam The Raid 2: Berandal penjahatnya pun lebih sedikit. Walau sedikit, penjahatnya itu bukan kelas keroco. Selain The Assassin, ada juga Alicia a.k.a “Hammer Girl” (Julie Estelle), dan Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman).
Jika dibandingkan film pertamanya The Raid: Redemption yang menampilkan 18 orang Polisi, jagoan di film ini itu hanyalah Rama seorang saja. Wajar kiranya kalau dalam The Raid 2: Berandal penjahatnya pun lebih sedikit. Walau sedikit, penjahatnya itu bukan kelas keroco. Selain The Assassin, ada juga Alicia a.k.a “Hammer Girl” (Julie Estelle), dan Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman).
Si cantik Hammer Girl (Julie Estelle)
Berpindah lagi saat Rama, Uco dan Eka (Oka Antara) menagih uang kemanan di gudang film bokep milik Topan (Epi Kusnandar), wow…kembali hidangan jotosan frontal tersaji, apalagi saat si cantik Hammer Girl (Julie Estelle) mengeksekusi musuhnya diatas kereta , sumpah itu super duper sadis, bayangin aja palu yang dua sisi itu, bagian palu buat ngepruk kepala, bagian catut buat ngoyak leher, atau saat si manusia baseball dengan pentungan baseball nya bikin keok lawannya dengan ngepruk besi itu tepat di tengkorak.
Jangan pula dilupakan saat Prakoso (Yayan Ruhiyan) diserang habis-habisan oleh Gank Goto di sebuah klub hiburan, dan akhirnya meregang nyawa pas dihabisi oleh the Assasin (Cecep Arif Rahman) ,seharusnya adegan ini bisa menjadi sebuah gambaran yang tragis, ironis dan miris.
Sayang ada kejanggalan Gareth Evans, bayangkan adegan ini. Prakoso terjerembab dengan rambut gondrongnya yang terurai, seluruh tubuhnya penuh darah bekas sabetan sana sini, leher hampir putus kena kama the Assasin dan darah merah segar pun mengalir membasahi tanah putih bersalju (APAKAH ADA SALJU DIJAKARTA?), tepat di seberang gerobak penjual mie dok dok. Mungkin hujan salju itu bayangan indah Prakoso yang rindu anaknya setengah mati, bisa saja kan namanya pas sakaratul maut mungkin orang akan membayangkan sesuatu yang indah di luar batas imaji.....???
Semuanya berakhir dengan fight scene pamungkas yang memesona antara Rama dan The Assasin. Gerakan pencak silat murni yang diperagakan oleh Iko Uwais dan Cecep Arif Rahman begitu memukau dan indah, memang selain aktor, keduanya juga adalah pelaku atau katakanlah atlit pencak silat yang mumpuni, sehingga adegan pertarungan menjadi terlihat begitu nyata dan cantik.
Dukungan para pemain kawakan yang kualitas aktingnya sudah tak diragukan lagi seperti Tio Pakusadewo, Cok Simbara, Roy Martin, Pong Harjatmo, Dedi Sutomo turut memberikan warna yang lain daripada seri sebelumnya. Jempol juga saya berikan kepada Arifin putra yang lama tak saya lihat aktingnya, tampil cukup meyakinkan sebagai penjahat sadis sedikit psikopat. Cecep Arif Rahman yang kesehariannya adalah Pak Guru SD juga cukup pas sebagai penjahat yang tampil dingin dan sadis tanpa dialog.
Produksi.
Pada Januari 2013, PT Merantau Films dan XYZ Films mengumumkan dimulainya proses produksi. Matt Flannery, sinematografer film ini dalam akun twitternya menulis bahwa setidaknya 3 kamera RED digunakan dalam tes kamera untuk adegan kejar mengejar.
Setelah Merantau, Gareth Evans dan produser nya mulai bekerja pada sebuah proyek film silat berjudul Berandal, sebuah film berlatar penjara yang berskala besar dan tidak hanya dibintangi aktor-aktor dalam Merantau seperti Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Donny Alamsyah yang melanjutkan peranannya, tetapi juga bintang laga internasional. Sebuah trailer teaser disyuting, tetapi proyek tersebut terbukti lebih kompleks dan lebih memakan waktu daripada yang telah diantisipasi. Setelah satu setengah tahun, Evans dan produsernya mengalami keterbatasan dana yang tidak mencukupi untuk memproduksi Berandal, sehingga mereka merubahnya menjadi cerita yang sederhana namun berbeda dengan anggaran yang lebih kecil. Mereka menyebut proyek ini Serbuan Maut (kemudian diganti dengan The Raid).
Saat mengembangkan The Raid dalam bentuk naskah, Evans mulai mengembangkan gagasan untuk menciptakan hubungan antara film tersebut dengan proyek awalnya, Berandal. Akhirnya Berandal diputuskan akan menjadi sekuel The Raid. Evans juga menyatakan niatnya untuk membuat trilogi.
The Raid 2 - Behind The Scene Full HD
Gareth memang membuat The Raid 2: Berandal lebih berskala internasional. Efek-efeknya lebih “nendang”. Ada keberanian menyuguhkan pertarungan jalanan, merusak fasilitas, juga menampilkan sadisme dalam adegan-adegan laganya.
Gareth juga memilih tiga aktor Jepang untuk ikut bermain. Yakni, Ryuhei Matsuda sebagai Keiichi, Kenichi Endo sebagai Goto, dan Kazuki Kitamura. Yang disebut terakhir, namanya masih melejit lantaran baru bermain dalam film Killers bersama Oka Antara.
Bukan itu saja, pembuatan scoring musik film ini juga melibatkan tangan Joseph Trapanese. Sosok itu merupakan komposer Hollywood yang pernah bekerja sama dengan Mike Shinoda di The Raid. Sedang pengerjaan post pro audio, dilakukan di Skywalker Studio, Lucas Film.
Dalam film "The Raid 2: Berandal" ternyata melibatkan jumlah kru dan pemain yang luar biasa banyak, 120 petarung dan lebih dari 100 kru. Bayangkan, sampai 200 orang untuk satu adegan : pertarungan di penjara ! Namun yang penting, hasilnya sama sekali tak mengecewakan. Gareth berhasil menyuguhkan adegan yang dramatis dan mengesankan. Serangan yang bertubi-tubi di tengah lumpur pekat, membuat penonton menahan napas panjang. Pertarungan itu pun berakhir dengan “indah”.
Wajah Iko Uwais sebagai Rama, sang pemeran utama, lagi-lagi menjadi “jualan” The Raid 2: Berandal. Ia kembali terpampang di poster film itu. Hanya saja, kali ini, Iko digambarkan dalam dua sisi yang berbeda. Sebelah kanan berwarna lebih terang, dan sebelahnya lagi lebih gelap. Masing-masing bagian dipenuhi mozaik yang berasal dari potongan adegan film. Gareth punya penjelasan tersendiri atas poster film yang dirancang seorang asal Finlandia itu. Menurutnya, poster menggambarkan perubahan karakter Iko dari The Raid pertama sampai The Raid 2: Berandal. “Karakter saya lebih agresif. Filmnya sendiri lebih kompleks dari segi drama dan aksi. Adegan bertarungnya lebih banyak,” kata Iko dalam jumpa pers film The Raid 2: Berandal. Itu sebabnya, ia digambarkan “berwajah dua” dalam poster.
Untuk distribusinya sendiri, Sony telah lebih dulu membeli hak distribusi untuk Amerika Serikat, Amerika Latin dan Spanyol. Alliance / Momentum telah membeli untuk daerah Inggris dan Kanada, Koch Media telah mengakuisisi film ini untuk wilayah berbahasa Jerman, Korea Screen telah membeli untuk Korea, dan HGC telah membeli untuk China. Penawaran untuk wilayah utama lainnya juga sedang dalam negosiasi.
Berandal diberi judul internasional "The Raid 2: Berandal untuk pasar AS ini akan memiliki anggaran yang "jauh lebih besar" dari pendahulunya, dan jadwal syutingnya adalah sekitar 100 hari produksi fisik. Proses pra-produksi seperti kasting dimulai pada bulan September 2012, sementara syuting Januari 2013.
Studio Merantau Films mengumumkan susunan pemain baru pada bulan Desember 2012. Julie Estelle (Rumah Dara) akan mengambil peran sebagai Alicia si Hammer Girl bersama pemeran lain untuk Alex Abbad (antagonis dalam Merantau), Marsha Timothy (Pintu Terlarang), dan aktor-aktor senior seperti Roy Marten dan Tio Pakusadewo. Praktisi silat internasional terkenal Cecep Arif Rahman juga telah menandatangani kontrak untuk sebuah peran besar.
Meskipun belum muncul pengumuman resmi, mulai beredar berita tentang sederetan pemain internasional yang bergabung dalam sekuel The Raid ini. Ryuhei Matsuda (Blue Spring, Nine Souls, Nightmare Detective), Kenichi Endo (kerap bekerja dengan Takashi Miike), dan Kazuki Kitamura (pemeran utama dalam film Killers arahan The Mo Brothers) akan bergabung dalam deretan bintang film ini.
Penghargaan dan nominasi.
Namun, seperti film pendahulunya yang sukses mendulang pujian dunia, The Raid 2: Berandal juga mengawali langkah dengan menggebrak mata internasional. Film garapan sutradara Gareth Evans tersebut sudah lebih dulu tayang perdana di Sundance Film Festival, awal tahun ini. Meski ada yang beranggapan sekuel film takkan pernah sebagus karya pertama, respons dunia atas The Raid 2: Berandal tetap positif. “Sekitar 96 persen menulis bagus untuk film ini,” ujar Gareth dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, beberapa waktu lalu.
- Official Selection ("Pilihan Resmi") dalam Festival Film Sundance 2014
- Official Selection ("Pilihan Resmi") dalam Festival Film SXSW(South by Southwest) 2014
Komentar
Posting Komentar